Halaman
87
Pendidikan Jasmani untuk Kelas VIII
KATA KUNCI
PETA KONSEP
7
BAHAYA SEKS BEBAS
Bahaya
seks bebas
Faktor
yang memengaruhi
perilaku seks bebas
Dampak
perilaku seks bebas
Upaya menghindari
perilaku seks bebas
Kurangnya pendidikan
agama dan moral
di keluarga
Kurangnya
pengetahuan seks
Fasilitas
yang tersedia
Larangan pacaran
Free sex
, zina, alat kontrasepsi, PSK
88
Pendidikan Jasmani untuk Kelas VIII
Beberapa tahun terakhir, istilah seks bebas sering terdengar.
Mendengar istilahnya saja sudah cukup mengerikan. Apalagi mem-
bayangkan berbagai penyakit yang ditimbulkan dari perilaku seks
bebas tersebut. Bahkan, sebagian mengatakan bahwa penyakit akibat
perilaku seks bebas ini sama dengan penyakit kutukan. Alasannya,
perilaku tersebut bukanlah perilaku manusia yang memiliki akal.
Namun, berbeda jika penyakit yang ditimbulkan karena lingkungan
yang kurang sehat.
Pada bab ini, akan diuraikan mengenai bahaya seks bebas dan
beberapa penyakit menular yang diakibatkan oleh lingkungan yang
tidak sehat.
Pahami materi mengenai dampak perilaku bebas supaya kamu
terhindar dari perilaku seks bebas.
Seks bebas atau
free sex
bukanlah budaya masyarakat Indonesia.
Perilaku tersebut selain bertentangan dengan aturan agama juga
melanggar perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Perilaku
tersebut sama dengan penyakit masyarakat yang perlu dibersihkan.
Lalu apa yang dimaksud dengan seks bebas atau
free sex
? Seks bebas
atau
free sex
adalah perilaku seksual dengan berganti-ganti pasangan
tanpa satu ikatan yang sah.
Perilaku seks yang dilakukan secara sah ialah dengan tali pernika-
han.Adapun yang melakukan perbuatan tersebut di luar pernikahan
disebut sebagai
zina
.
Perilaku seks bebas tidak hanya bebas dengan siapa melakukan
hubungan seks. Akan tetapi, cara yang dilakukan pun bebas. Misalnya
hubungan seks melalui dubur (anus). Akibatnya, berbagai penyakit
menular seksual pun muncul seperti jamur di musim penghujan.
A.
DAMPAK PERILAKU SEKS BEBAS
B.
FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU SEKS BEBAS
Gambar 7.1 Menikah
(Sumber: hajimesrie.files.wordpress.com/02/02/2009)
89
Pendidikan Jasmani untuk Kelas VIII
Saat ini, banyak disosialisasikan penggunaan alat kontrasepsi
seperti kondom. Namun alat tersebut hanya dipergunakan bagi
pasangan yang telah menikah. Sementara itu, bagi pasangan yang
belum menikah, meskipun memakai alat kontrasepsi tetap saja
merupakan pelanggaran.
Banyaknya golongan pelaku seks bebas menjadikan penyakit
ini sulit diberantas. Golongan tersebut di antaranya anak-anak dan
remaja, waria, dan pekerja seks komersial (PSK). Berbagai cara pun
telah ditempuh dari yang paling halus sampai operasi-operasi yang
dilakukan oleh aparat keamanan. Namun, semua itu tidak membuat
mereka jera.
Gambar 7.2 Operasi prostitusi dan waria
(Sumber: www.beritajakarta.com/03/02/2009)
Meskipun beberapa golongan tersebut cukup rentan terhadap
perilaku seks bebas. Namun, tidak menutup kemungkinan perilaku
tersebut dilakukan oleh pasangan suami istri. Mereka melakukan
hubungan seks di luar pasangannya.
Di kalangan remaja, pergaulan bebas antara pria dan wanita
menjadi salah satu indikator munculnya perilaku seks bebas. Per-
gaulan yang tanpa batas dapat menjerumuskan antara keduanya pada
perilaku seks bebas.
Pada dasarnya perilaku tersebut merupakan perilaku aktualisasi
potensi, tanpa dibekali pengetahuan mengenai akibat dari perilaku
tersebut. Akhirnya, perilaku tersebut dilakukan dengan cara “coba-
coba” atau ingin menunjukkan “keakuannya” karena ingin diakui oleh
komunitasnya. Lalu, apa yang mendorong para remaja melakukan
perilaku seks bebas? Berikut ini akan diuraikan beberapa hal yang
mendorong remaja untuk melakukan perilaku seks bebas.
B.
FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU SEKS BEBAS
90
Pendidikan Jasmani untuk Kelas VIII
1.
Kurangnya pendidikan agama dan moral di keluarga
Pendidikan bagi anak yang paling utama terdapat dalam keluarga.
Jika keluarga telah mengabaikan masalah agama dan moral anak
maka anak akan mencari komunitas. Komunitas yang dimaksud ialah
kelompok yang saling mendukung keinginan sesama anggotanya. Tidak
jarang komunitas tersebut merupakan kelompok yang meresahkan
masyarakat. Walaupun ada di antaranya remaja yang mencari
komunitas yang memiliki pondasi agama dan moral yang baik.
Di sekolah, para remaja mendapatkan perhatian selama proses
belajar mengajar. Namun, setelah belajar selesai, tanggung jawab
sepenuhnya kembali pada keluarga. Oleh karena itu, keluarga harus
menjadi istana bagi setiap penghuninya. Dengan demikian, tidak ada
peluang para remaja untuk mencari komunitas.
Gambar 7.3 Keluarga bahagia
(Sumber: ibnismail.files.wordpress.com/03/02/2009)
Perhatian orang tua terhadap anak tidak cukup dengan limpahan
materi. Perhatian dan belaian kasih sayang jauh lebih berarti daripada
limpahan harta. Apalagi dengan metode diskusi, anak akan merasa
sangat dekat dan nyaman di sisi keluarganya.
2.
Kurangnya pengetahuan seks
Suatu penelitian menunjukkan bahwa banyaknya penyimpangan
perilaku seks bebas ialah karena kurangnya pengetahuan seks. Tidak
hanya itu, pengetahuan yang setengah-setengah pun tidak kalah
berbahaya. Karena, dengan pengetahuan yang setengah-setengah
akan timbul persepsi yang keliru.
Selain itu, pengetahuan yang setengah-setengah juga akan men-
dorong para remaja untuk coba-coba. Sebagaimana karakteristik anak
usia remaja yang selalu ingin tahu, yaitu dengan cara mengekspre-
sikannya atau mempraktikkannya, tidak terkecuali perilaku seks bebas.
Oleh karena itu, remaja yang pengetahuannya setengah-setengah atau
91
Pendidikan Jasmani untuk Kelas VIII
tidak tahu sama sekali, akibatnya berbanding lurus. Maksudnya, tidak
ada perbedaan antara keduanya. Adapun pandangan keliru mengenai
perilaku seks bebas, di antaranya air kolam yang tercemar sperma
akan menyebabkan kehamilan atau hubungan seks yang dilakukan
sekali tidak menyebabkan kehamilan.
Persepsi-persepsi seperti di atas perlu diluruskan. Hal tersebut
dilakukan supaya para remaja lebih realistis dalam memandang
bahaya yang ditimbulkan dari perilaku tersebut.
3.
Fasilitas yang tersedia
Berbagai pemberitahuan di berbagai media tidak menjadikan
sebagian remaja takut akan akibat perilaku seks bebas. Bahkan,
seperti ingin menunjukkan “keakuannya”. Apalagi informasi secara
visual akan cepat memengaruhi cara kerja otak terhadap apa yang
telah dilihatnya.
Selain itu, fasilitas-fasilitas yang tersedia di sekelilingnya sangat
mendukung. Misalnya, melalui film, buku, majalah, dan media-media
elektronik yang menyediakan situs-situs yang hanya diperuntukkan
bagi orang dewasa. Namun, sayangnya hal tersebut tidak dapat
dihindari. Akhirnya, bukan hanya kalangan remaja bahkan anak-
anak di bawah umur pun telah akrab dengan situs-situs tersebut.
Gambar 7.4
Warung internet (warnet) sebagai penyedia jasa informasi
(Sumber: starnetnganjuk.files.wordpress.com/03/02/2009)
4.
Larangan berpacaran
Sebagian orang tua akan melarang anak-anak remajanya
untuk berpacaran. Alasannya, masih kecil, belum mengetahui dunia
hubungan lawan jenis, dan dapat mengganggu pelajaran. Namun,
sampai kapan seorang anak dianggap sebagai anak kecil, sementara
orang tua tidak memberi kesempatan anaknya untuk berperilaku
dewasa. Sebenarnya, berpacaran dalam hal ini mengenal lawan jenis
pada usia yang tepat akan memengaruhi remaja secara psikologis.
92
Pendidikan Jasmani untuk Kelas VIII
Remaja akan memahami karakter lawan jenis, saling menyayangi,
dan menjaga. Namun, bukan berarti remaja berjalan sendiri. Mereka
perlu bimbingan mengenai hubungan lawan jenis dan akibat yang
ditimbulkan oleh pergaulan bebas antara lawan jenis.
Upaya-upaya tersebut lebih ditekankan kepada orang tua remaja
putri. Orang tua remaja putri harus mengetahui dengan siapa putrinya
berhubungan, sejauh mana, bahkan latar belakangnya.
Upaya menghindari perilaku seks bebas bagi remaja sangat penting.
Tujuannya untuk memutus rantai generasi yang negatif. Namun,
upaya yang dilakukan tidak cukup dengan berbagai penyuluhan, tetapi
yang lebih penting ialah kesadaran individu sendiri akan bahaya yang
muncul dari perilaku tersebut. Adapun upaya-upaya yang dilakukan
untuk menghindari perilaku seks bebas, sebagai berikut.
1.
Meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa, melalui bimbingan orang tua.
2.
Meningkatkan pengetahuan seks, melalui buku tentang pendidikan
seks atau penyuluhan-penyuluhan yang membahas mengenai
bahaya perilaku seks bebas.
3.
Membatasi pergaulan dengan lawan jenis. Karena, jika terjadi
pergaulan bebas maka berpeluang juga untuk melakukan perilaku
seks bebas.
4.
Lakukan aktivitas yang bermanfaat, baik berupa ekstrakurikuler
yang diselenggarakan di sekolah maupun organisasi kepemudaan
di lingkungan sekitar tempat tinggal.
Gambar 7.5 Kegiatan positif yang bermanfaat
(Sumber: isackfarady.files.wordpress.com/02/02/2009)
C.
UPAYA MENGHINDARI SEKS BEBAS
93
Pendidikan Jasmani untuk Kelas VIII
Aktivitas
Pengayaan Informatif
Penyebaran penyakit AIDS dapat disebabkan oleh perilaku seks
bebas. Selain itu, pernahkah kamu mendengar bahwa perjalanan
internasional pun dapat menjadi indikator menyebarnya HIV?
Kasus pertama yang menjadi sorotan penyebaran HIV dikenal
sebagai
patient zero
(pasien asli).
Patient zero
adalah pramugara
pesawat terbang asal Kanada yang bernama
Gaetan Dugas
. Ia
sering melakukan perjalanan ke seluruh dunia. Beberapa kasus
seperti ini banyak terjadi di beberapa kota di Amerika Serikat.
Hal ini menunjukkan bahwa penyebaran HIV tidak hanya melalui
hubungan seksual baik langsung maupun tidak langsung, tetapi
perjalanan internasional juga cukup berperan.
Diskusi Mengenai Kesehatan Lingkungan dan Bahaya
Seks Bebas
Tujuan:
• Meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan lingkungan
dan bahaya seks bebas.
• Sarana penyuluhan dan diskusi bagi siswa dan masyarakat.
• Menyampaikan informasi kepada masyarakat mengenai
kesehatan lingkungan dan bahaya seks bebas.
Peralatan dan fasilitas:
Ruangan diskusi
Pelaksanaan:
1.
Buatlah kelompok kecil yang terdiri atas 5
−
6 orang.
2.
Kumpulkan informasi mengenai kesehatan lingkungan dan
bahaya seks bebas sebagai bahan diskusi.
3.
Tampilkan informasi tersebut di depan kelas.
4.
Laporkan hasil diskusi kepada gurumu.
5.
Mintalah bimbingan gurumu, jika tidak mengerti.
94
Pendidikan Jasmani untuk Kelas VIII
Info Kesehatan
A.
Pendidikan Seks
1.
Pengertian pendidikan seks
Pendidikan seks dapat diartikan sebagai penerangan tentang
anatomi, fisiologi seks manusia, dan bahaya penyakit kelamin.
Pendidikan seks adalah membimbing serta mengasuh seseorang
agar mengerti tentang arti, fungsi, dan tujuan seks sehingga ia
dapat menyalurkan secara baik, benar, dan legal
Pendidikan seks dapat dibedakan antara
seks instruction
dan
education in sexuality
.
Sex Intruction
adalah penerangan
mengenai anatomi, seperti pertumbuhan rambut pada ketiak dan
mengenai biologi dari repoduksi, yaitu proses berkembang biak
melalui hubungan untuk mempertahankan jenisnya.Termasuk
di dalamnya pembinaan keluarga dan metode kontasepsi dalam
mencegah terjadinya kehamilan.
Education in sexuality
meliputi
bidang-bidang etika, moral, fisiologi, ekonomid, dan pengetahuan
lainnya yang dibutuhkan agar seseorang dapat memahami dirinya
sendiri sebagai individual sexual serta mengadakan inter personal
yang baik.
2.
Tujuan pendidikan seks
Tujuan pendidikan seks secara umum, sesuai dengan
kesepakatan internasional “
Conference of sex Education and Family
Panning
” pada 1962, adalah untukmenghasilkan manusia dewasa
yang dapat menjalankan kehidupan yang bahagia serta tanggung
jawab terhadap dirinya dan terhadap orang lain.
Tujuan Pendidikan seks dapat dirinci sebagai berikut.
a.
Membentuk pengertian tentang perbedaan seks antara pria
dan wanita dalam keluarga, pekerjaan, dan seluruh kehidupan
yang selalu berubah dan berbeda dalam tiap masyarakat dan
kebudayaan.
b.
Membentuk pengertian tentang peranan seks dalam kehidupan
manusia dan keluarga.
c.
Mengembangkan pengertian diri sendiri sehubungan dengan
fungsi dan kebutuhan seks.
d.
Membantu siswa dalam mengembangkan kepribadian sehingga
mampu mengambil keputusan yang bertanggung jawab.
3.
Pendidikan seks penting bagi remaja
Kini, kemajuan di bidang teknologi informasi telah mengubah
struktur pandangan hidup masyarakat, di antaranya penggeseran
nilai dan moral yang terjadi di masyarakat nilai moral berupa
seksual yang dulu dianggap tabu dan bertentangan dengan norma
RANGKUMAN
95
Pendidikan Jasmani untuk Kelas VIII
agama. Kini oleh sebagian kaum remaja alasan pendidikan seks
sangat penting untuk diajarkan kepada para remaja, pendidikan
seks tersebut sangat berguna karena:
a.
dapat memaparkan tentang mencegah penyimpangan dan
kelalaian seksual;
b.
dapat memelihara tegaknya nilai-nilai moral;
c.
dapat mengatasi gangguan psikis;
d.
dapat memberi pengetahuan dalam menghadapi perkembangan
anak
B.
Bahaya seks bebas
1.
Menciptakan kenangan buruk;
2.
Mengakibatkan kehamilan;
3.
Menggugurkan kandungan (aborsi) dan pembunuhan bayi;
4.
Penyebaran penyakit;
5.
Timbul rasa ketagihan.
C.
Pencegahan menurut agama
1.
Memisahkan tempat tidur anak
2.
Meminta izin ketika memasuki kamar orang tua
3.
Mengajarkan adab memandang lawan jenis
4.
Larangan menyebarkan rahasia suami-istri
D.
Pencegahan seks bebas dalam keluarga
1.
Keluarga harus mengerti tentang peramsalahan seks sebelum
menjelaskan kepada anak.
2.
Jangan menjelaskan masalah seks kepada anak laki-laki dan
perempuan pada waktu dan ruang yang sama.
3.
Hindari hal-hal yang berbau porno saat menjelaskan masalah
seks.
4.
Tanamkan etika memelihara diri dari perbuatan-perbuatan
maksiat.
5.
Membangun sikap saling percaya antara orang tua dan anak.
(Sumber: fitrada.wordpress.com/2008/09/04/dampak-seks-bebas)
RANGKUMAN
1.
Seks bebas atau
free sex
bukanlah budaya masyarakat Indonesia.
Perilaku tersebut selain bertentangan dengan aturan agama juga
melanggar perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
96
Pendidikan Jasmani untuk Kelas VIII
2.
Faktor-faktor yang memengaruhi perilaku seks bebas, antara lain
kurangnya pendidikan agama dan moral dalam keluarga, kurang
-
nya pengetahuan seks, fasilitas, dan larangan berpacaran.
3.
Upaya-upaya yang dilakukan untuk menghindari perilaku seks
bebas, antara lain meningkatkan kualitas keimanan dan ketak
-
waan kepada Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan pengetahuan
mengenai pengetahuan seks, membatasi pergaulan dengan lawan
jenis, dan lakukan aktivitas yang bermanfaat.
I.
Pilihan ganda
Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang tepat!
1.
Perilaku seks yang dilakukan secara bebas, disebut ....
a.
seks
b.
seksual
c.
free sex
d.
seksi
2.
Perilaku seks bebas dapat menyebabkan ....
a.
penyakit kudis
b.
penyakit malaria
c.
penyakit menular seksual
d.
penyakit lepra
3.
Berikut ini faktor yang memengaruhi seseorang untuk melakukan
seks bebas adalah ....
a.
pendidikan agama dan moral di keluarga yang kuat
b.
kurangnya pengetahuan tentang seks
c.
tidak tersedianya fasilitas
d.
kepercayaan keluarga
4.
Berikut ini perilaku yang dapat menyebabkan perilaku seks bebas
adalah ....
a.
membatasi pergaulan antara laki-laki dan perempuan
b.
menjaga pandangan antara laki-laki dan perempuan
c.
berpakaian yang baik dan sopan
d.
pergaulan yang bebas antara laki-laki dan perempuan
5.
Upaya menghindari perilaku seks bebas adalah ....
a.
meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa
b.
tidak mau tahu mengenai pengetahuan seks
c.
bergaul bebas dengan lawan jenis
d.
melakukan aktivitas yang sia-sia
SOAL-SOAL LATIHAN
REFLEKSI
97
Pendidikan Jasmani untuk Kelas VIII
6.
Penyakit menular seksual yang disebabkan oleh
Treponema
pllidum
adalah ....
a. sifilis
c. herpes
b.
gonore
d.
AIDS
7.
Penyakit kencing nanah (GO) disebabkan oleh bakteri ....
a.
Chlamydia trachomatis
b.
Neisseria gonorrhocae
c.
HIV
d.
Herpes simpleks
8.
Dampak negatif dari perilaku seks bebas,
kecuali
....
a.
kanker mulut rahim
b.
infertilitas
c.
Pramentruasi syndrome
d.
penyakit menular seksual
9.
Berikut upaya menghindari seks bebas adalah ....
a.
tertutup kepada orang tua
b.
bergaul dengan lawan jenis dengan akrab
c.
bergaul dengan geng
d.
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
10.
Perilaku menggagalkan kehamilan secara medis disebut ....
a.
absorpsi
c.
abomasi
b.
adopsi
d.
aborsi
II.
Uraian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
1.
Apa yang dimaksud dengan
free sex
?
2.
Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan perilaku seks bebas!
3.
Bagaimana upaya menghindari perilaku seks bebas?
4.
Apa dampak dari perilaku seks bebas, terutama bagi remaja?
5.
Apakah selama ini pemerintah telah berhasil melakukan upaya
pencegahan perilaku seks bebas? Alasannya?
Kamu pasti senang mempelajari bab ini. Apakah ada yang
tidak kamu mengerti? Jika terdapat bahasan yang tidak dimengerti,
tanyakan kepada gurumu untuk mendapatkan penjelasan.
Setelah kamu memahami uraian bab ini, lanjutkan dengan materi
berikutnya. Pelajari bab selanjutnya dengan baik.
REFLEKSI
98
Pendidikan Jasmani untuk Kelas VIII
I.
Pilihan ganda
Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang tepat!
1.
Pelaksanaan suatu gerakan secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan tertentu disebut ....
a.
strategi
c.
taktik
b.
teknik
d.
footwork
2.
Permainan bulutangkis berasal dari negara ....
a.
Cina
c.
Amerika
b.
India
d.
Inggris
3.
Nomor atletik berikut ini dikelompokkan sebagai lari nomor
lintasan,
kecuali
....
a.
lari jarak jauh
b.
estapet
c.
lari cepat
d.
lari jarak menengah
4.
Poros gerakan pada pukulan bandul adalah ....
a.
pergelangan tangan
b.
sendi bahu
c.
pergelangan kaki
d.
sikut
5.
Lari 12 menit dapat melatih ....
a.
kelincahan
b.
daya tahan otot
c.
kekuatan
d.
daya tahan jantung dan paru-paru
6.
Latihan yang bertujuan untuk meningkatkan daya tahan jantung
dan paru adalah ....
a.
long running
c.
downhill run
b.
boomerang run
d.
shuttle run
7.
Komponen kebugaran jasmani berikut harus dilatih dalam gerakan
meroda,
kecuali
....
a.
keseimbangan
c.
daya tahan
b.
kekuatan
d.
kecepatan
8.
Sudut yang efektif untuk melakukan gerakan lenting pada gerakan
guling lenting adalah ....
a.
90
0
c.
45
0
b.
60
0
d.
30
0
SOAL-SOAL LATIHAN SEMESTER GANJIL
99
Pendidikan Jasmani untuk Kelas VIII
9.
Gerakan yang terdapat pada senam irama dengan gada adalah
....
a.
spiral
c.
mengayun
b.
memutar
d.
melempar
10.
Pelopor senam irama dari seni sandiwara adalah ....
a.
Bade
c.
J. J. Daleroze
b.
Rudolf Laban
d.
Delsarte
11.
Renang gaya bebas merupakan renangan yang paling cepat,
karena ....
a.
tahanan kecil
b.
tahanan besar
c.
hambatan besar
d.
posisi tubuh labil
12.
Ciri-ciri bentuk tubuh
mesomorf
adalah ....
a.
tubuh silinder, otot kecil, dan seimbang
b.
atletis, bahu melebar, dan memiliki otot yang kuat
c.
pendek dan gemuk
d.
gemuk, tubuh melebar, dan otot kecil
13.
Perilaku seks bebas dapat menyebabkan ....
a.
penyakit menular seksual
c.
kudis
b.
lepra
d.
malaria
14.
Penyakit AIDS disebabkan oleh ....
a.
Nelsseria gonorhoeae
b.
HIV
c.
Herpes simpleks
d.
Chlamydia trachomatis
15.
Berikut upaya menghindari seks bebas adalah ....
a.
tertutup kepada orang tua
b.
bergaul dengan lawan jenis dengan akrab
c.
bergaul dengan geng
d.
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
II.
Uraian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
1.
Siapa yang menciptakan permainan bola voli?
2.
Sebutkan beberapa pukulan dalam pencak silat!
3.
Apa yang dimaksud latihan sirkuit atau
circuit training
?
4.
Sebutkan beberapa latihan untuk meningkatkan daya tahan
jantung dan paru-paru!
5.
Bagaimana cara melakukan teknik meroda?
100
Pendidikan Jasmani untuk Kelas VIII
6.
Bagaimana karakteristik pengiring senam irama?
7.
Bagaimana cara meluncur di dalam air?
8.
Apa yang dimaksud dengan
free sex
?
9.
Sebutkan upaya menghindari
free sex
!
10.
Bagaimana cara melompat ke kolam dari sikap duduk?